Asal-usul Nama Puncak Syarif Merbabu
Puncak Syarif adalah nama salah satu puncak Gunung Merbabu di Jawa Tengah, selain puncak Trianggulasi dan puncak Kentheng Songo. Kemudian mengapa diberi nama puncak Syarif? Apakah ada seorang tokoh yang menjadi panutan bernama Syarif di Merbabu sehingga namanya di abadikan sebagai nama puncak di gunung tersebut?
Ada beberapa versi cerita layaknya cerita sejarah pada umumnya, Namun dari banyak cerita penduduk setempat, konon pada jaman dulu di salah satu puncak ada seorang penduduk desa yang tinggal menyepi di atas Gunung Merbabu seorang diri. Syarif namanya.
Mbah Syarif adalah sosok penduduk dusun yang sangat hidup sederhana namun memiliki rasa cinta yang besar terhadap tanah air dan bangsanya selain beliau terkenal sangat taat menjalankan agamanya. Mbah Syarif memiliki sebuah gubug penyepiannya di atas Gunung Merbabu.
Yang luar biasa hebatnya dari Mbah Syarif ini adalah, dia selalu mengetahui jika ada seorang atau kelompok yang akan datang dan sedang melakukan pendakian.
Dari atas dia akan selalu jeli dengan adanya pergerakan mendekati puncak gunung. Beliau juga sangat paham, siapa yang melakukan pendakian, apakah laskar tentara Indonesia atau tentara musuh ( Belanda ). Jika yang mendaki itu adalah sahabat atau teman , seperti TNI atau bangsa sendiri, maka Mbah Syarif akan membuat bantuan navigasi dengan menggunakan cahaya.
Jika di siang hari beliau akan membuat pantulan Matahari dari cermin yang disorotkan ke arah para pendaki, jika malam dia akan membuat lentera yang menjadi suar bagi para pendaki.
Namun sebaliknya jika tentara musuh yang mendaki, maka Mbah Syarif akan segera bergerak ke arah yang sangat sulit untuk didatangi tentara musuh , dan dia akan membuat suar disana, sehingga hal ini akan menyesatkan para pendaki dari kalangan tentara musuh.
Dan untuk menghormati pengabdian serta sumbangsihnya membantu para tentara kita pada akhirnya tempat ( gubuk ) Mbah Syarif ini dijadikan nama salah satu puncak di Gunung Merbabu.
Puncak Syarif selalu ramai dikunjungi pendaki , apakah mereka mendaki hanya untuk sekedar menikmati alam Merbabu atau lain hal. Rumah Mbah Syarif konon terletak di sekitar Jembatan Setan Gunung Merbabu.
📷Indrasutanto
Ada beberapa versi cerita layaknya cerita sejarah pada umumnya, Namun dari banyak cerita penduduk setempat, konon pada jaman dulu di salah satu puncak ada seorang penduduk desa yang tinggal menyepi di atas Gunung Merbabu seorang diri. Syarif namanya.
Mbah Syarif adalah sosok penduduk dusun yang sangat hidup sederhana namun memiliki rasa cinta yang besar terhadap tanah air dan bangsanya selain beliau terkenal sangat taat menjalankan agamanya. Mbah Syarif memiliki sebuah gubug penyepiannya di atas Gunung Merbabu.
Yang luar biasa hebatnya dari Mbah Syarif ini adalah, dia selalu mengetahui jika ada seorang atau kelompok yang akan datang dan sedang melakukan pendakian.
Dari atas dia akan selalu jeli dengan adanya pergerakan mendekati puncak gunung. Beliau juga sangat paham, siapa yang melakukan pendakian, apakah laskar tentara Indonesia atau tentara musuh ( Belanda ). Jika yang mendaki itu adalah sahabat atau teman , seperti TNI atau bangsa sendiri, maka Mbah Syarif akan membuat bantuan navigasi dengan menggunakan cahaya.
Jika di siang hari beliau akan membuat pantulan Matahari dari cermin yang disorotkan ke arah para pendaki, jika malam dia akan membuat lentera yang menjadi suar bagi para pendaki.
Namun sebaliknya jika tentara musuh yang mendaki, maka Mbah Syarif akan segera bergerak ke arah yang sangat sulit untuk didatangi tentara musuh , dan dia akan membuat suar disana, sehingga hal ini akan menyesatkan para pendaki dari kalangan tentara musuh.
Dan untuk menghormati pengabdian serta sumbangsihnya membantu para tentara kita pada akhirnya tempat ( gubuk ) Mbah Syarif ini dijadikan nama salah satu puncak di Gunung Merbabu.
Puncak Syarif selalu ramai dikunjungi pendaki , apakah mereka mendaki hanya untuk sekedar menikmati alam Merbabu atau lain hal. Rumah Mbah Syarif konon terletak di sekitar Jembatan Setan Gunung Merbabu.
📷Indrasutanto
0 Komentar